Thursday, August 05, 2010

RISIKO SERANGAN JANTUNG KECIL KEPADA 'VEGETARIAN'





Saudara Susianto, Koordinator International Vegetarian Union (IVU) Asia Pacific, dari Jurnal of Cardiologi tahun 2009, Jumat (30/7/2010). Jurnal kesihatan ini isinya sangat ilmiah dan menjadi acuan institusi kesihatan di dunia.


Seorang vegan ('vegetarian') yang tidak menAjamah daging, telur, dan susu hanya punya risiko diserang penyakit jantung koroner (PJK) 14%. Jauh dibandingkan risiko PJK(Penyakit Jantung Koroner) pada mereka yang makan daging, yakni 50%.

Sementara yang makan daging serta merokok, potensinya 70%. Mereka yang tidak makan daging tetapi masih minum susu dan makan telur ('vegetarian lakto-ovo'), potensi terkena PJK sebesar 39%.

Susianto mengatakan hal itu dalam Seminar Pola Pengaturan Diet Vegan pada Penyakit Tertentu. Seminar yang diselenggarakan Indonesia Vegetarian Society (IVS) di RS Panti Rapih Yogyakarta ini dihadiri puluhan doktor dan tenaga kesihatan rumah sakit tersebut.

Susianto melanjutkan, vegetarian lakto-ovo hanya sebahagian kecil potensi terkena PJK dibanding mereka yang masih makan daging kerana telur dan susu tetap produk haiwani.

Vegetarian adalah sebuah gaya hidup sihat. Orang yang menjalaninya tidak memakan daging (paling utama) dan telur serta produk susu. Awalnya vegetarian ini popular di India. Peradaban vegetarian juga terkenal pada zaman Yunani kuno di Italia Selatan dan di Yunani (6 SM). Meski dipraktikkan di dua benua berbeza, konsep vegetarian saat itu masih sama antikekerasan (ahimsa) terhadap haiwan dan dipromosikan oleh kelompok-kelompok keagamaan dan falsafah. Sedangkan pada zaman Romawi kuno vegetarian tidaklah dilakukan untuk tujuan ahimsa, melainkan bertujuan untuk pengekangan fizik.

Vegetarian ada beberapa jenis, di antaranya:

1. Lacto-ovo pantang makan daging dan ikan. Hanya minum susu, telur dan madu.

2. Lacto: tak makan daging, ikan dan telur, hanya minum susu dan madu.

3. Ovo tak makan daging, ikan, dan susu hanya telur dan madu.

4. Vegan: tak makan daging, ikan, telur, susu dan madu.

Sebenarnya masih ada jenis vegetarian lainnya seperti Fruitarianisme, Su-Vegetarianisme, dll. Lantas mengapa orang memilih vegetarian sebagai gaya hidup?

Kesihatan

Kesihatan adalah faktor yang paling sering mendukung mengapa seseorang menjadi vegetarian. Sebahagian besar penelitian telah menunjukkan bahawa angka kematian akibat penyakit jantung kronik adalah 24% lebih rendah pada vegetarian daripada orang yang non-vegetarian. Protin dan asam amino bagi tubuh dapat ditemukan dalam sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, soya, telur dan susu. Diet vegetarian juga dapat membantu menjaga berat badan di bawah kontrol dan secara substansial mengurangi risiko penyakit jantung dan osteoporosis. Secara tidak langsung, jika anda telah menjadi vegetarian, maka harapan hidup anda makin panjang adalah lebih tinggi dibandingkan dengan non-vegetarian.

Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi juga berpengaruh besar terhadap pola hidup vegetarian. Seorang anak kos dapat berjimat wang kerana tidak membeli daging untuk dimakan. Vegetarian itu murah.

Faktor Psikologi

Sekarang kita bermain ke dalam faktor psikologi. Cuba anda berikan seekor ayam hidup dan sebuah epel segar kepada anak kecil. Apa yang anak kecil tersebut lakukan? Dia pasti akan bermain dengan ayam sambil memakan epal tersebut.

Faktor Kekeluargaa

Seorang vegetarian juga bisa ada kerana faktor keluarga yang sudah menjadi vegetarian terlebih dahulu. Meskipun begitu, keluarga saya dulunya bukanlah seorang vegetarian syukurnya sekarang sudah vegetarian, tetapi kenapa saya tidak ikut mereka ya?

No comments: